A.
Pengertian Karya Ilmiah
Kata karya dapat diartikan
dengan hasil perbuatan atau ciptakan (terutama hasil karangan). Kata ilmiah dapat diartikan dengan bersifat
ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi dapat dikatakan, bahwa karya
ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu
pengetahuan.
Ada empat prinsip utama dalam pengertian ilmiah. Pertama, karya
ilmiah bersifat objektif. Artinya, penulis tidak boleh memasukkan unsur
subjektivitas ke dalam karyanya. Kedua,
segala sesuatu yang dikemukan penulis, harus berdasarkan data. Ketiga,
penyimpulan penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat,
pembahasan datanya berdasarkan rasio.
Menurut Pateda ( 1993: 91), karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah
pada suatu displin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis,ilmiah, logis,
benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Untuk
mencapai keilmiaha yang logis dan benar itu, seorang penulis karya ilmiah harus
memiliki landasan teori yang kuat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah
adalah karangan yang pembicaraanya bersifat objektif, berdasarkan data dan
penyimpulan penemuan di dalamnya, berpola induktif dan deduktif serta
pembahasan datanya berdasarkan rasio.
B.
Ciri-ciri Karya Ilmiah
Karya
ilmiah mempergunakan bahasa keilmuan, yaitu ragam bahasa yang menggunakan
istilah-istilah keilmuan yang khusus dan hanya dapat dipahami oleh pakar pada
bidang tertentu. Oleh karena itu, penulis karya ilmiah hendaknya mengambil topik
permasalahan karya ilmiahnya sesuai dengan bidang yang ditekuni agar hasil
karya ilmiahnya dapat lebih terperinci dan mendalam.
Ciri-ciri bahasa keilmuan sebagai media karya ilmiah menurut Jujun
S. Suriasumantri (1999: 184) adalah sebagai berikut.
1.
Reproduktif, artinya bahwa
maksud yang ditulis oleh penulisnya diterima dengan makna yang sama oleh
pembaca.
2.
Tidak ambigu, artinya tidak
bermakna ganda akibat penulisnya kurang menguasai materi atau kurang mampu
menyusun kalimat dengan subjek dan predikat yang jelas.
3.
Tidak emotif, artinya tidak
melibatkan aspek perasaan penulis.
4.
Penggunaan bahasa baku dalam
ejaan, kata, kalimat, dan paragraf. Penulis harus mempergunakan bahasa dengan
mengikuti kaidah tatabahasa agar hasil tulisan tidak mengandung salah tafsir
bagi pembaca.
5.
Penggunaan istilah keilmuan.
Penulis karya ilmiah harus mempergunakan istilah-istilah keilmuan bidang
tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu yang tidak
dikuasai oleh penulis pada bidang ilmu yang lain.
6.
Bersifat denotatif, artinya
penulis dalam karya ilmiah harus mengunakan istilah atau kata yang hanya
memiliki satu makna.
7.
Rasional, artinya penulis harus
menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar, dan
kecermatan penulisan.
8.
Ada kohesi antarkalimat, pada
setiap paragraf dan koherensi antarparagraf dalam setiap bab.
9.
Bersifat straightforward atau langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah hendaknya
tidak berbelit-belit, tetapi langsung ke penjelasan atau paparan yang hendak
disampaikan kepada pembaca.
10. Penggunaan kalimat efektif, artinya kalimat itu padat berisi, tidak
berkepanjangan (bertele-tele), sehingga makna yang hendak disampaikan kepada
pembaca tepat mencapai sasaran.
C.
Syarat-syarat Karya Ilmiah
Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan layak disebut sebagai
karya ilmiah. Syarat-syarat itu, antara lain sebagai berikut.
1.
Komunikatif, artinya uraian
yang disampaikan dapat dipahami pembaca. Kata dan kalimat yang disusun penulis
hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda pada
pembaca.