Selasa, 27 November 2012

Kalimat Efektif


Pendahuluan

A.    Pengertian Kalimat

Secara tradisonal, kalimat diartikan sebagai susunan kata yang teratur dan berisi pikiran yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Pada konteks bahasa lisan, kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya atau tanda seru (Widjono Hs 2005:134). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,  kalimat didefinisikan sebagai:
(1) kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan,
(2) perkataan,
(3) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri (Depdikbud, 1989:380).
Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan klausa. Jika disusun berdasarkan pengertian di atas, unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. Ada bagian yang tidak dapat dihilangkan, ada pula bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat dihilangkan itu disebut inti kalimat, sedang bagian yang dapat dihilangkan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar, dan bagian bukan inti dapat membentuk kalimat yang lain.

B.     Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat (Widjono Hs, 2005:148). Kalimat efektif dapat didefinisikan sebagai kalimat yang secara tepat mewakili pikiran dan keinginan penulis yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis terhadap pembaca. Kalimat efektif juga memperlihatkan proses penyampaian oleh pembicara/penulis, dan proses penerimaan oleh pendengar/pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau  maksud yang disampaikan oleh pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar/pembaca relatif sama dengan yang dikehendaki oleh pembicara/penulis.



C.    Persyaratan Kalimat Efektif
Agar kalimat yang dibuat dapat memberi informasi kepada pembaca secara tepat yang diharapkan penulis, perlu diperhatikan beberapa persyaratan lanjutan, selain persyaratan awal yang telah dibicarakan pada ejaan dan tanda baca serta pilihan kata. Persyaratan-persyaratan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1.      Kesepadanan dan Kesatuan Gagasan
Setiap kalimat yang baik terdiri dari unsur-unsur yaitu subjek, objek dan keterangan. Kesepadanan adalah hubungan timbal balik antara subjek dengan predikat, antara predikat dengan objek serta dengan keterangan-keterangan yang menjelaskan unsur-unsur kalimat tadi. Sedangkan yang dimaksud dengan kesatuan ialah bahwa setiap kalimat harus mengandung satu ide pokok atau kesatuan pikiran. Jadi, yang dimaksud dengan kesepadanan dan kesatuan dalam kalimat ialah kemampuan struktur bahasa mendukung gagasan ide yang terkandung pada kalimat.
Kesatuan gagasan suatu kalimat bisa terganggu karena (a) kedudukan subjek atau predikatnya tidak jelas, (b) penempatan fungsi keterangan yang salah letak, dan (c) kalimatnya terlalu panjang atau gagasannya bertumpuk-tumpuk (Kosasih, 2002:128).
a)      Subjek dan Predikat
Setiap kalimat harus mempunyai subjek dan predikat. Subjek yaitu sesuatu yang menjadi inti pembicaraan di dalam kalimat. Predikat yaitu hal yang menceritakan atau menjelaskan tentang inti kalimat pembicaraan.
Perhatikan contoh dibawah ini.
·         Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan serta kedamaian.
·         Kebudayaan daerah milik seluruh bangsa Indonesia
Bagian kata yang dimiringkan disebut subjek, sedangkan bagian lainnya disebut predikat yang dilengkapi dengan objek dan keterangan.
b)     Ide Pokok
Ketika menyusun kalimat, kita harus mengemukakan ide pokok kalimat tersebut. Biasanya ide pokok diletakkan pada bagian depan kalimat. Jika seorang penulis

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan