A.
Pengertian
Paragraf
Jika
kita memperhatikan uraian-uraian yang terdapat dalam suatu tulisan, secara
visual kita akan melihat adanya kelompok-kelompok kalimat. Kelompok-kelompok
itu dihubungkan oleh tanda visual yang lazim disebut baris baru. Secara teknis
ditulis menjorok ke kanan lebih kurang enam huruf dari marjin kiri. Kelompok
kalimat seperti itu disebut paragraf
.
Paragraf merupakan suatu kelompok kalimat yang
menunjukan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat.
Dengan kata lain, paragraf merupakan himpunan kalimat-kalimat yang berhubungan
satu dengan yang lain untuk membentuk suatu pikiran atau gagasan yang lebih
luas daripada pikiran yang dinyatakan oleh setiap kalimat itu. Lalu pikiran
yang dinyatakan setiap kalimat dalam paragraf, berupa informasi sehingga
menurut Chaplen (dalam Barus:97) menyatakan, “Suatu paragraf merupakan suatu
unit informasi yang dipersatukan oleh suatu ide pokok”.
Pengembangan suatu paragraf memerlukan banyak proses
penyusunan, seperti yang terdapat dalam keseluruhan tulisan, meskipun dalam
ruang lingkup yang lebih kecil. Sama halnya dengan suatu tulisan, satu paragraf
harus mempunyai satu maksud. Jika maksud dalam suatu tulisan disebut tema, maka dalam paragraf disebut kalimat topik atau kalimat utama. Seperti suatu tulisan, suatu paragraf harus
mempunyai struktur yang jelas dan gerak maju pikiran-pikiran yang
logis. Sebuah paragraf harus dikembangkan dengan bagian-bagian yang cukup untuk
mewujudkan suatu pernyataan yang bersifat umum, kemudian sampai kepada bagian
penutup.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah suatu
tulisan mini yang berisi sebuah pikiran pokok yang biasanya dikembangkan dalam
beberapa kalimat yang secara lengkap dapat dibedakan atas kalimat topik,
kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat topik adalah kalimat yang
menyatakan pikiran pokok, atau pikiran utama. Kalimat penjelas adalah kalimat
yang menyatakan pikiran penjelas dan berfungsi sebagai pendukung kalimat topik.
Kemudian, kalimat penutup adalah kalimat yang menunjukan tanda berakhirnya
paragraf dan memberikan pembaca hal-hal penting untuk diingat.
B.
Fungsi
Paragraf
Oshima dan Hogue (dalam Barus:99) menyatakan,
“Paragraf adalah unit dasar yang tersusun dalam tulisan....”. Paragraf-paragraf
yang merupakan unit-unit dasar itu berhubungan satu dengan lainnya untuk
menyatakan suatu tema. Oleh karena
itu, tanpa paragraf-paragraf yang baik dan jelas pembaca akan mengalami
kesulitan dalam memahami isi tulisan.
Secara rinci
dapat dinyatakan bahwa fungsi paragraf dalam tulisan adalah sebagai berikut;
a) mengorganisasi
pikiran pembaca menuju suatu bentuk yang utuh,
b) menolong
pembaca untuk dapat memahami batas dan juga hubungan antara satu pikiran pokok
dengan pikiran pokok lainnya, dan
c) memberi
perhatian formal kepada pikiran pembaca untuk dapat berkonsentrasi pada ide
sentral suatu tulisan atau bagian tulisan.
C.
Jenis
Paragraf
Berdasarkan tujuan penulisan, paragraf dapat
dibedakan atas tiga jenis, yakni sebagai berikut:
(1)
Paragraf
Pembuka
Paragraf
pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada pembahasan masalah. Oleh
sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat pembaca serta mampu
mempersiapkan pikiran pembaca kepada pembahasan yang dimaksud. Paragraf pembuka
ini juga berfungsi menyampaikan tema dan tujuan penulisan. Paragraf pembuka
tidak boleh terlalu panjang supaya tidak membosankan.
(2)
Paragraf
Penghubung
Paragraf penghubung berisi uraian pembahasan
masalah. Hal ini berarti bahwa penghubung berisi inti persoalan yang
dikemukakan. Oleh karena itu, secara kuantitatif paragraf inilah yang paling
banyak dan antara paragraf harus saling berhubungan secara logis.
0 komentar:
Posting Komentar