Kamis, 29 November 2012

Paragraf


A.   Pengertian Paragraf
Jika kita memperhatikan uraian-uraian yang terdapat dalam suatu tulisan, secara visual kita akan melihat adanya kelompok-kelompok kalimat. Kelompok-kelompok itu dihubungkan oleh tanda visual yang lazim disebut  baris baru. Secara teknis ditulis menjorok ke kanan lebih kurang enam huruf dari marjin kiri. Kelompok kalimat seperti itu disebut paragraf .
Paragraf merupakan suatu kelompok kalimat yang menunjukan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat. Dengan kata lain, paragraf merupakan himpunan kalimat-kalimat yang berhubungan satu dengan yang lain untuk membentuk suatu pikiran atau gagasan yang lebih luas daripada pikiran yang dinyatakan oleh setiap kalimat itu. Lalu pikiran yang dinyatakan setiap kalimat dalam paragraf, berupa informasi sehingga menurut Chaplen (dalam Barus:97) menyatakan, “Suatu paragraf merupakan suatu unit informasi yang dipersatukan oleh suatu ide pokok”.
Pengembangan suatu paragraf memerlukan banyak proses penyusunan, seperti yang terdapat dalam keseluruhan tulisan, meskipun dalam ruang lingkup yang lebih kecil. Sama halnya dengan suatu tulisan, satu paragraf harus mempunyai satu maksud. Jika maksud dalam suatu tulisan disebut tema, maka dalam paragraf disebut kalimat topik atau kalimat utama. Seperti suatu tulisan, suatu paragraf harus mempunyai struktur  yang  jelas dan gerak maju pikiran-pikiran yang logis. Sebuah paragraf harus dikembangkan dengan bagian-bagian yang cukup untuk mewujudkan suatu pernyataan yang bersifat umum, kemudian sampai kepada bagian penutup.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah suatu tulisan mini yang berisi sebuah pikiran pokok yang biasanya dikembangkan dalam beberapa kalimat yang secara lengkap dapat dibedakan atas kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat topik adalah kalimat yang menyatakan pikiran pokok, atau pikiran utama. Kalimat penjelas adalah kalimat yang menyatakan pikiran penjelas dan berfungsi sebagai pendukung kalimat topik. Kemudian, kalimat penutup adalah kalimat yang menunjukan tanda berakhirnya paragraf dan memberikan pembaca hal-hal penting untuk diingat.

B.   Fungsi Paragraf
Oshima dan Hogue (dalam Barus:99) menyatakan, “Paragraf adalah unit dasar yang tersusun dalam tulisan....”. Paragraf-paragraf yang merupakan unit-unit dasar itu berhubungan satu dengan lainnya untuk menyatakan suatu tema. Oleh karena itu, tanpa paragraf-paragraf yang baik dan jelas pembaca akan mengalami kesulitan dalam memahami isi tulisan.
 Secara rinci dapat dinyatakan bahwa fungsi paragraf dalam tulisan adalah sebagai berikut;
a)      mengorganisasi pikiran pembaca menuju suatu bentuk yang utuh,
b)      menolong pembaca untuk dapat memahami batas dan juga hubungan antara satu pikiran pokok dengan pikiran pokok lainnya, dan
c)      memberi perhatian formal kepada pikiran pembaca untuk dapat berkonsentrasi pada ide sentral suatu tulisan atau bagian tulisan.

C.   Jenis Paragraf
Berdasarkan tujuan penulisan, paragraf dapat dibedakan atas tiga jenis, yakni sebagai berikut:
(1)               Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada pembahasan masalah. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat pembaca serta mampu mempersiapkan pikiran pembaca kepada pembahasan yang dimaksud. Paragraf pembuka ini juga berfungsi menyampaikan tema dan tujuan penulisan. Paragraf pembuka tidak boleh terlalu panjang supaya tidak membosankan.

(2)               Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi uraian pembahasan masalah. Hal ini berarti bahwa penghubung berisi inti persoalan yang dikemukakan. Oleh karena itu, secara kuantitatif paragraf inilah yang paling banyak dan antara paragraf harus saling berhubungan secara logis. 

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan